Selasa, 30 Mei 2017

pendidikan pra sekolah

Pendidikan Anak Pra Sekolah

A.    Mengenal Pendidikan Anak
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak atau pendidikan dasar pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem pendidikan inin juga sering dinamakan dengan pendidikan usia dini atau PAUD. Sistem pendidikan pra sekolah ini pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika mereka mulai menyadari arti pentingnya mendidik anak sejak dini.
Adapun tujuan utama dari pendidikan pra sekolah adalah untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental baik secara fisik dan rohani, serta membentuk karakter anak agar bisa mengatur perasaan emosi serta punya jiwa sosial yang tinggi.
Adapun pelajaran yang diberikan pada sistem pendidikan pra sekolah tidak hanya melalui perkataan saja, namun justru lebih mementingkan pada bentuk-bentuk permainan edukatif dan kabdungan moral yang tinggi. Jadi anak tidak akan merasa terbebani dan tetap bisa melewati masa kanak-kanaknya yang penuh kegembiraan bersama teman-teman sebayanya.
B.     Ciri-ciri Anak Pra Sekolah / TK
Ciri-ciri anak TK dan Prasekolah yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi, dan kognitif.
·         Ciri Fisik Anak Prasekolah atau TK
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak.
  
·         Ciri Sosial Anak Prasekolah atau TK
Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar. Patten (1932) dalam social participation among praschool children melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial :
-          Tingkah laku unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri disekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.
-          Bermain soliter anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan.
-          Tingkah laku onlooker anak yang menghasilkan tingkah laku dengan mengamati.
-          Bermain paralel anak-anak bermain bersama berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain.
-          Bermain asosiatif anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi.
-          Bermain kooperatif anak bermain dalam kelompok dimana ada organisasi.
·         Ciri Emosional Anak Prasekolah TK
Anak TK cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.
·         Ciri Kognitif Anak Prasekolah TK
Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.
            Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Ainsworth dan wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut :
a)      Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b)      Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
c)      Berikana kesempatan kepada anak untuk meneliti.
d)     Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan keterampilan.
e)      Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan lingkungannya.
f)       Kagumilah apa yang dibuat anak.

g)      Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar